Pemeteraian Pernikahan Kami

Pemeteraian Pernikahan Kami

Kesempatan untuk datang ke Bait Suci adalah sebuah kesempatan yang sangat istimewa dan yang paling dinantikan oleh setiap anggota Gereja. Saya dan suami saya sangat bersyukur memiliki kesempatan untuk datang ke Bait Suci dan melakukan pemeteraian pernikahan kami, kami memang sudah merencanakan untuk segera melakukan tatacara pemeteraian pernikahan kami sesegera mungkin. Dua bulan setelah kami melakukan pernikahan sipil, hal yang luar biasa terjadi dalam kehidupan kami karena saya telah dinyatakan positif hamil. Rasa senang dan bingung segera menghampiri benak saya. Di satu sisi saya sangat bersyukur atas kehamilan saya tapi disisi lain saya juga khawatir dengan perjalanan panjang yang harus saya lewati menuju Bait Suci. Dengan penuh iman saya dan suami saya melakukan semua persiapan yg perlu dilakukan. 

Sampai akhirnya tiba saatnya kami berangkat, kami melakukan perjalanan bersama 26 orang lainnya dalam satu rombongan dari Pasak Surakarta. Perjalanan panjang dan melelahkan terbayar dengan keagungan Bait Suci yang kami saksikan. Segera setelah kami tiba, kami melakukan tatacara pemeteraian untuk pernikahan kami, perasaan penuh syukur dan pengaruh roh yang luar biasa memenuhi perasaan kami. Bahagia karena kami memiliki kepastian bahwa kami bisa memiliki keluarga kami sepanjang kekekalan sejauh kami berusaha mematuhi perjanjian yang telah kami buat.

Kesempatan untuk bisa melakukan tatacara bagi leluhur yang telah meninggal juga membawa kesan yang mendalam bagi kami, kami membawa beberapa nama leluhur kami dan melakukan tata cara bagi mereka, karena kami tahu melalui bait suci mereka yang belum mempunyai kesempatan untuk mengenal Injil dalam kehidupan mereka kita bisa menolongnya melalui tata cara yang dilakukan di bait suci.

bait-suci-manila-ph.jpg