Pesan Presidensi Area Asia

Undangan Nabi ke Bait Suci

Selanjutnya saya mengajak Anda untuk beribadat di bait suci dan berdoa untuk dengan khusyuk merasakan kasih tak terbatas Juruselamat bagi Anda, agar Anda masing-masing dapat memperoleh kesaksian Anda sendiri bahwa Dia mengarahkan pekerjaan yang sakral dan abadi ini.

Peter F. Meurs
Oleh Penatua Peter F. Meurs Penasihat Pertama dalam Presidensi Area Asia

Sejak pendukungan Presiden Russell M. Nelson pada bulan April 2018, dia secara konsisten mengundang kita untuk hidup dengan cara yang lebih tinggi dan lebih suci dan untuk memperluas pandangan kita melampaui tantangan kehidupan ini menuju kesempatan kekal. Dia berkata, “Pesan kami kepada dunia adalah sederhana dan tulus: kami mengajak semua anak Allah di kedua sisi tabir untuk datang kepada Juruselamat mereka, menerima berkat-berkat dari bait suci kudus, memiliki sukacita abadi, dan memenuhi syarat bagi kehidupan kekal.”1

Setahun kemudian dalam konferensi umum dia mengajarkan, “Tujuan Allah hendaknya menjadi tujuan kita. Dia ingin anak-anak-Nya untuk memilih kembali kepada-Nya, bersiap, memenuhi syarat, diberkahi, dimeteraikan, dan setia pada perjanjian yang dibuat di bait suci yang kudus.”2

Tumbuh di Australia, bait suci terdekat kami adalah Hamilton Selandia Baru. Sebagai misionaris baru pada Januari 1976, saya menerima pemberkahan saya di sana. Saya masih ingat mengalami ketenangan dan kedamaian di rumah Tuhan. Saya juga ingat perasaan istimewa bahwa saya membutuhkan seorang rekan kekal pilihan untuk menerima berkat penuh yang ditawarkan bait suci.

Pada Januari 1979 ketika saya kembali bersama Maxine Thatcher, seorang gadis yang paling cantik dan saleh dari lingkungan asal saya, kami dimeteraikan untuk waktu fana dan kekekalan. Kami kagum dan bersukacita pada perjanjian yang kami buat untuk satu sama lain dan bagi Tuhan.


“Pesan kami kepada dunia adalah sederhana dan tulus: kami mengajak semua anak Allah di kedua sisi tabir untuk datang kepada Juruselamat mereka, menerima berkat-berkat dari bait suci kudus, memiliki sukacita abadi, dan memenuhi syarat bagi kehidupan kekal.”

Presiden Russell M. Nelson

Betapa kami bersukacita hampir 6 tahun kemudian ketika Bait Suci Sydney Australia dikuduskan pada bulan September 1984. Kami berkendara sejauh 1.100 km untuk menghadiri pendedikasian bait suci. Sejak saat itu para orang suci yang setia dari Melbourne dan Brisbane secara teratur berpartisipasi dalam perjalanan bus akhir pekan (12 jam sekali jalan) ke Bait Suci Sydney Australia – berangkat setelah bekerja pada hari Jumat, menghabiskan hari Sabtu di bait suci dan kemudian melakukan perjalanan kembali semalam pada hari Sabtu dan tiba tepat waktu untuk ke gereja pada hari Minggu. 

Pada tahun 1988 kami pindah ke Perth Australia untuk kesempatan kerja baru. Bait Suci Sydney Australia saat itu berjarak 4.000 km dari rumah kami. Kami membuat komitmen keluarga untuk pergi ke bait suci setiap dua tahun. Begitu sampai di sana kami akan menghabiskan satu minggu penuh untuk berperan serta dalam tata cara-tata cara bait suci. Anak-anak saya masih memiliki memori indah tentang waktu yang paling sakral yang kami miliki bersama di dalam mobil selama tiga setengah hari dalam perjalanan melintasi Australia dan kembali.

Di Asia kita hidup melalui periode bersejarah pembangunan bait suci. Pada Januari 2019, upacara pencangkulan pertama dilakukan dan tempat itu dikuduskan untuk Bait Suci Bangkok Thailand. Pada bulan April 2018, Presiden Nelson mengumumkan Bait Suci Bengaluru India. Enam bulan kemudian dia mengumumkan Bait Suci Kamboja. Pada bulan Juli 2019, Bait Suci Hong Kong ditutup untuk renovasi besar-besaran. Investasi terus-menerus dalam bait suci ini adalah saksi yang berkelanjutan tentang pentingnya tata cara-tata cara bait suci sakral dan peribadatan di bait suci.

Presiden Nelson juga mengajarkan, “Membangun dan mempertahankan bait suci mungkin tidak mengubah hidup Anda, tetapi meluangkan waktu Anda di bait suci pasti akan mengubah hidup Anda. Bagi mereka yang sudah lama absen dari bait suci, saya mengimbau Anda untuk bersiap dan kembali sesegera mungkin. Selanjutnya saya mengajak Anda untuk beribadat di bait suci dan berdoa untuk dengan khusyuk merasakan kasih tak terbatas Juruselamat bagi Anda, agar Anda masing-masing dapat memperoleh kesaksian Anda sendiri bahwa Dia mengarahkan pekerjaan yang sakral dan abadi ini.”3

Undangan Nabi ke Bait Suci

Di Asia, kita sangat perlu mempersiapkan diri untuk berkat bait suci di masa depan. Dua cara signifikan yang dapat kita persiapkan meliputi:

  1.  Memiliki rekomendasi Bait Suci yang masih berlaku. 

Presiden Nelson memberi seluruh gereja sebuah karunia ketika dia membagikan pertanyaan rekomendasi bait suci yang berlaku sebagai bagian dari ceramah penutupnya pada konferensi Oktober 2019. Pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu kita untuk bertobat dan bersiap untuk mengadakan wawancara rekomendasi dengan para pemimpin Cabang/Lingkungan atau Pasak/Misi kita. Kami mengimbau semua anggota dewasa termasuk mereka yang telah berkunjung ke bait suci untuk memperbaruinya sebelum kedaluwarsa. Bahkan meski Anda merasa tidak memenuhi syarat, bertemulah dengan Presiden Cabang atau Uskup Anda, yang akan dengan senang hati membantu Anda mempersiapkan diri. 

Dalam ceramah penutup yang sama Presiden Nelson berkata, “Saya ingin berbicara kepada remaja kita. Kami mengimbau Anda untuk memenuhi syarat bagi rekomendasi bait suci penggunaan terbatas. Anda hanya akan ditanyai pertanyaan-pertanyaan yang berlaku bagi Anda dalam persiapan Anda untuk tata cara pembaptisan dan pengukuhan perwakilan. Kami sangat berterima kasih atas kelayakan dan kesediaan Anda untuk berperan serta dalam pekerjaan bait suci yang kudus itu.”4

  1. Sejarah Keluarga

Presiden dan Sister Nelson terus memberi teladan luar biasa dalam pekerjaan sejarah keluarga pribadi mereka. Presiden Nelson secara teratur mengingatkan kita tentang pentingnya melayani keluarga kita di kedua sisi tabir. Saya tahu dari pengalaman pribadi sukacita menemukan leluhur saya, mencatat detail mereka, mengirimkan nama melalui pencarian keluarga dan kemudian berperan serta dalam melaksanakan tata cara-tata cara kudus di bait suci.  

Doa saya adalah agar di rumah kita dan di keluarga lingkungan serta cabang kita, kita memprioritaskan rekomendasi bait suci dan menemukan serta mengirimkan nama-nama keluarga empat generasi kita, sehingga kita dapat memenuhi syarat untuk semua berkat yang akan datang ketika bait suci baru dikuduskan di seluruh negeri yang indah di Asia. ■


Catatan:

1 Russell M. Nelson, “Mari Lakukan Cepat,” Konferensi Umum, April 2018.

2 Russell M. Nelson, “Ceramah Penutup,” Konferensi Umum, April 2019.

3 Russell M. Nelson, “Menjadi Orang-Orang Suci Zaman Akhir yang Patut Diteladani,” Konferensi Umum, Oktober 2018.

4 Russell M. Nelson, “Ceramah Penutup,” Konferensi Umum, April 2019.