Pertanyaan Yang Sering Diajukan

Pertanyaan Yang Sering Diajukan

PYSD Tambahan

Siapa yang mendirikan Gereja Yesus Kristus dari Orang-orang Suci Zaman Akhir?

Pada musim semi tahun 1820, seorang pemuda berusia 14 tahun bernama Joseph Smith pergi ke hutan kecil dekat rumahnya di Palmyra, New York, dan berdoa untuk mengetahui dengan gereja manakah dia mesti bergabung. Sebagai jawaban terhadap doanya, Allah Bapa dan Putra-Nya, Yesus Kristus, menampakkan diri kepadanya, sama seperti makhluk surgawi telah menampakkan diri kepada para nabi seperti Musa dan Paulus di zaman Alkitab. Joseph belajar bahwa Gereja yang pada awalnya didirikan oleh Yesus Kristus tidak lagi berada di bumi saat itu.

Joseph Smith dipilih oleh Allah untuk memulihkan Gereja Yesus Kristus ke bumi. Selama 10 tahun berikutnya, Joseph dikunjungi oleh utusan surgawi lainnya, menerjemahkan Kitab Mormon dengan kuasa Allah, dan menerima wewenang ilahi untuk mengatur Gereja. Gereja diorganisasi di Fayette, New York, pada tanggal 6 April 1830, di bawah pimpinan Joseph Smith. Sekarang Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir telah berkembang menjadi sebuah organisasi dengan anggota dan jemaat di seluruh dunia.


Mengapa Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir disebut Mormon atau Mormonisme?

Pada tahun 1838, Joseph Smith diberitahu melalui wahyu bahwa Gereja hendaknya disebut Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir (Ajaran dan Perjanjian 115:4). Gereja ini telah dikenal dengan nama itu sejak saat itu. Gordon B. Hinckley, Presiden terdahulu Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, telah menekankan nama Gereja yang benar , mengatakan:

'Kami percaya kepada Yesus Kristus sebagai Anak Allah. Nama resmi Gereja adalah Gereja Yesus Kristus dari Orang-Orang Suci Zaman Akhir, dan Dia adalah tokoh sentral dalam semua ibadah kita.'

'Gereja membawa nama Yesus Kristus, Putra Allah, Penebus dunia. Ini adalah nama-Nya dengan mana Gereja ini secara resmi disebut.'

'Sedangkan untuk sebutan Orang-Orang Suci Zaman Akhir , para anggota Gereja Kristen zaman dahulu disebut Orang Kudus [Suci] (lihat Kisah Para Rasul 9:32, Efesus 2:19, Filipi 1:1). Mereka adalah Orang-Orang Suci zaman lampau. Kami adalah Orang-Orang Suci di zaman akhir. Ini adalah sederhana.'

'Kami sering disebut Orang Mormon. Ini adalah julukan yang diberikan kepada kami karena kami percaya Kitab Mormon sebagai firman Allah, sebuah buku yang sejalan dengan Alkitab, dan menjadi saksi kedua bagi Yesus Kristus.'


Bagaimana Kitab Mormon berbeda dengan Alkitab, dan bagaimana asal-usulnya?

Kitab Mormon adalah saksi lain bahwa Yesus Kristus sungguh hidup, bahwa Dia adalah Anak Allah. Kitab Mormon berisi tulisan- tulisan para nabi kuno. Salah seorang, Lehi, tinggal di Yerusalem sekitar 600 S.M. Allah memerintahkan Lehi untuk memimpin sekelompok kecil orang ke benua Amerika. Di sana mereka menjadi sebuah peradaban besar.

Allah terus memanggil para nabi diantara orang-orang ini. Kitab Mormon merupakan kumpulan tulisan para nabi mereka dan penjaga catatan-catatan tersebut.

Pada bulan September 1823, Joseph Smith dikunjungi oleh utusan surgawi yang bernama Moroni – nabi terakhir dari para nabi kuno yang menyimpan catatan - dengan cara yang sama seperti malaikat kerap muncul kepada para nabi dan pemimpin gereja dalam Perjanjian Baru (lihat khususnya kitab Kisah Para Rasul). Malaikat Moroni memberitahu Joseph bahwa Tuhan memiliki suatu pekerjaan untuk dia lakukan. Moroni memberitahukan kepada Joseph tentang catatan mengenai penduduk kuno benua Amerika yang dikuburkan di sebuah bukit dekat rumahnya dan berisi kegenapan Injil Yesus Kristus.

Pada bulan September 1827, Joseph menerima catatan tersebut, yang ditulis pada lempengan emas. Joseph menerjemahkan tulisan dalam lemping-lemping emas tersebut ke dalam bahasa Inggris melalui ilham dari Allah. Kitab ini disebut Kitab Mormon: Satu Kesaksian Lagi tentang Yesus Kristus. Kitab ini dinamai Mormon yang merupakan seorang nabi kuno yang membuat ringkasan dari catatan suci umat-Nya.


Bagaimana Kami Beribadah?

IBADAH HARI MINGGU KAMI

Pelayanan peribadatan utama keluarga kami disebut pertemuan sakramen. Pertemuan ini diadakan di gedung-gedung pertemuan kami pada hari Minggu dan berlangsung kira-kira 70 menit. Para pengunjung diperbolehkan untuk menghadirinya. Adalah lazim bagi keluarga-keluarga untuk hadir, dan kami terbiasa untuk membawa anak-anak sebagai bagian dari jemaat.

Sebuah pertemuan yang khas akan terdiri dari hal-hal berikut ini:

Nyanyian Rohani: Lagu-lagu rohani yang dinyanyikan oleh jemaat (buku nyanyian rohani tersedia).

Doa: Diucapkan oleh para anggota Gereja setempat.

Mengambil Bagian Dalam Sakramen (perjamuan kudus): Sakramen diedarkan kepada para anggota jemaat.

Pembicara: Biasanya sebuah pertemuan akan memiliki dua atau tiga pembicara yang ditugasi.

Kami tidak mengedarkan nampan untuk meminta sumbangan sebagai bagian dari pelayanan kebaktian.

Pertemuan Tambahan

Para pengunjung juga diperbolehkan untuk menghadiri pertemuan-pertemuan hari Minggu lainnya yang mendahului atau setelah pertemuan sakramen:

  • Kelas-kelas Sekolah Minggu diadakan bagi setiap kelompok usia, dimulai dengan usia 12 tahun.
  • Pertemuan Pratama terdiri dari sebuah kebaktian kelompok dan kelas-kelas berdasarkan usia bagi anak-anak usia 3 sampai 11 tahun.
  • Kelas penitipan anak tersedia bagi anak-anak kecil, usia 18 bulan sampai 3 tahun.
  • Pertemuan Remaja Putri menyediakan kelas-kelas bagi mereka yang berusia 12 sampai 17 tahun.
  • Pertemuan Lembaga Pertolongan adalah bagi para wanita yang berusia 18 ke atas.
  • Pertemuan Imamat menyediakan kelas-kelas sesuai usia bagi para pria yang berusia12 tahun ke atas.

Pertemuan sakramen dan pertemuan-pertemuan lainnya dapat diadakan dalam urutan yang berbeda, bergantung pada preferensi dari para pemimpin.

Pakaian Yang Pantas

Mereka yang hadir cenderung akan mengenakan pakaian Hari Minggu terbaik mereka, yang dapat meliputi setelan jas, sport coats [mantel], dasi bagi pria dan blus dan bawahan bagi wanita. Anak-anak juga mengenakan pakaian hari Minggu.

Informasi Bermanfaat

Jemaat setempat kami dipanggil di lingkungan-lingkungan (cabang-cabang). Pemimpin rohani dari setiap lingkungan disebut uskup (atau presiden cabang untuk cabang-cabang). Dia adalah anggota jemaat yang telah diminta untuk melayani sebagai sukarelawan dalam jabatan ini. Karena kami memiliki pelayan biasa daripada pendeta yang dibayar, semua pelayanan Gereja bersifat sukarela.

 

Klik di sini untuk PSD lebih lanjut.