Asia Area Leader Message

Memperkenankan Allah Berjaya

“Sewaktu kita bergabung dengan nabi kita dalam merenungkan makna baru ini dan menemukan cara-cara untuk menerapkan definisi ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan menemukan tingkat baru akan kebahagiaan dan kedamaian di dalam Kristus. Pikirkan bersama saya tiga cara untuk [mem-]‘Perkenankan Allah Berjaya’ dalam kehidupan kita.”

Penatua Robert K. William
Penatua Robert K. William Dari Tujuh Puluh

Sebuah pesan yang kuat dari Presiden Nelson dalam Konferensi Umum yang baru saja selesai menetapkan pola yang penting bagi semua Orang Suci Zaman Akhir untuk membantu menghadapi masa depan dengan iman dan menanti-nantikan untuk hidup dalam normal baru. Sewaktu kita mendekati penghujung tahun ini, kita dapat menoleh ke belakang dan melihat tangan Tuhan membimbing kita di sepanjang pandemi ini. Tangan-Nya juga membuka jalan bagi kita untuk hidup dengan iman dan untuk memeluk masa depan dengan optimisme.

Di Konferensi Umum, Presiden Nelson menuturkan bahwa dia dipimpin ke sebuah wawasan baru untuk kata “Israel.” Dia menuturkan “Dengan bantuan dua pakar Bahasa Ibrani, saya belajar bahwa salah satu arti Ibrani dari kata Israel adalah ‘perkenankan Allah berjaya.’” Dengan demikian nama Israel merujuk pada seseorang yang bersedia memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupannya. Konsep itu menggugah jiwa saya!”1

Sewaktu kita bergabung dengan nabi kita dalam merenungkan makna baru ini dan menemukan cara-cara untuk menerapkan definisi ini dalam kehidupan kita sehari-hari, kita akan menemukan tingkat baru akan kebahagiaan dan kedamaian di dalam Kristus. Pikirkan bersama saya tiga cara untuk [mem-]“Perkenankan Allah Berjaya” dalam kehidupan kita.

  1. Memperkenankan Allah Berjaya dengan Menjadi Bersatu

Sewaktu Juruselamat menampakkan diri kepada orang-orang Nefi dan mengajari mereka doktrin-Nya serta menunjukkan kepada mereka cara yang benar untuk melaksanakan tata cara, Dia menggunakan kata-kata “… tidak akan ada perbantahan di antara kamu.”2 Dia melakukan ini karena ketidakbersatuan dan perbantahan yang sudah lazim di antara mereka. Hanya ketika orang-orang menjadi bersatu dan tidak ada perbantahan mereka dapat menjadi satu dengan Kristus dan menerima arahan dari Roh Kudus. Dua ratus (200) tahun kedamaian pun terjadi. Undangan saya kepada semua adalah untuk menjadi bersatu. Tuhan telah menasihati kita untuk menjadi “Satu.” Dia juga berfirman “… jika kamu bukan satu, kamu bukanlah milik-Ku.”3

Saya berjanji bahwa jika kita bersatu dan menjadi satu di dalam Kristus, kita akan mengalami sukacita yang sama yang dialami orang-orang Nefi.


“Dalam budaya Kristus ada perspektif—dan fokus serta arahan kekal. Budaya ini peduli terhadap hal-hal yang bernilai abadi! Itu berasal dari Injil Yesus Kristus, yang adalah kekal, dan menjelaskan mengapa, apa, dan ke mana” dari keberadaan kita. (Itu inklusif, bukan eksklusif.) Karena budaya ini dihasilkan dari penerapan ajaran Juruselamat kita, itu membantu menyediakan balsam penyembuhan yang sangat dibutuhkan dunia kita.”

Penatua William K. Jackson dari Tujuh Puluh
  1. Memperkenakan Allah Berjaya dengan Mengadopsi Budaya Kristus

Penatua William K. Jackson dari Tujuh Puluh menyatakan “Dalam budaya Kristus ada perspektif—dan fokus serta arahan kekal. Budaya ini peduli terhadap hal-hal yang bernilai abadi! Itu berasal dari Injil Yesus Kristus, yang adalah kekal, dan menjelaskan mengapa, apa, dan ke mana” dari keberadaan kita. (Itu inklusif, bukan eksklusif.) Karena budaya ini dihasilkan dari penerapan ajaran Juruselamat kita, itu membantu menyediakan balsam penyembuhan yang sangat dibutuhkan dunia kita.4

Ketika kita memasuki air baptisan, kita dibasuh bersih dari dosa-dosa kita dan dilahirkan kembali dalam Kristus. Kita bertobat dan meninggalkan kebiasaan-kebiasaan dan praktik-praktik signifikan yang bertentangan dengan ajaran Juruselamat. Namun, kita mungkin membawa kebiasaan kecil atau menerima ajaran yang kurang signifikan dari budaya kelahiran kita yang tidak sesuai dengan budaya kita yang terlahir kembali di dalam Kristus.

Saya mengundang semua untuk memeriksa kehidupan kita dan mencari hal-hal yang mungkin kita bawa dari budaya kelahiran kita yang bukan berasal dari Allah dan tidak meningkatkan nilai dan kemajuan kekal kita. Dengan mengidentifikasi dan menghilangkan sisa-sisa budaya ini, kita dapat memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan kita.

  1. Memperkenankan Allah Berjaya dengan Menantikan Tuhan

Di dunia yang bergerak cepat ini, kita ingin segalanya terjadi cepat. Dengan pemandangan ini, kita gagal untuk belajar kesabaran dan meluangkan waktu untuk menikmati hidup. Ketika kita dilanda rasa sakit, kesedihan, dan penderitaan, kita ingin itu segera berakhir atau bahkan langsung berakhir. Kita belajar dari kehidupan Juruselamat bahwa bahkan dalam rasa sakit-Nya yang terdalam, Dia menanggung kesabaran dan berkata kepada Bapa-Nya, “… jadilah kehendak-mu.”5 Belajar kesabaran melalui pencobaan memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan kita.

Memperkenankan Allah Berjaya

Kesimpulan

Musim ini dari tahun berjalan adalah sangat spesial. Kita mengingat Putra Allah dan kelahiran-Nya. Kita mengingat karunia yang diberikan kepada seluruh umat manusia oleh Bapa di Surga yang penuh kasih.

Kristus adalah alasan bagi sukacita kita selama musim ini. Banyak dari kita telah menghadapi kehilangan pribadi dan sakit hati sewaktu kita telah kehilangan orang terkasih atau sengsara dalam beberapa hal lain. Kelahiran Juruselamat Dunia mendatangkan kedamaian dan pengharapan bagi semua putra dan putri Allah. Kelahiran-Nya memberi makna dan tujuan bagi kehidupan kita. Dia menanggung setiap pencobaan, kesengsaraan, rasa sakit, dan penderitaan yang saat itu, sedang, atau akan dialami oleh SELURUH umat manusia; secara individu dan kolektif. Ini Dia lakukan agar Dia dapat “… mengetahui bagaimana menyokong [kita] sebagai umat-Nya.”

Saya memberikan kesaksian akan Kristus yang hidup. Saya tahu bahwa Dia adalah Juruselamat dan Penebus kita. Saya juga tahu bahwa ketika kita bersatu, mengadopsi budaya Kristus, dan menanggung penderitaan kita dengan kesabaran, kita menjadi para putra dan putri-Nya. Kita memperkenankan Allah berjaya dalam kehidupan kita. Saya memberikan kesaksian ini dalam nama Yesus Kristus.

 

Referensi

  1. Perkenankan Allah Berjaya” oleh Presiden Russell M. Nelson, Konferensi Umum Oktober 2020.
  1. Kitab Mormon,3 Nefi 11: 22 & 28.
  2. “Ajaran dan Perjanjian” 38:27.
  3. Budaya Kristus” oleh Penatua William K. Jackson, Konferensi Umum Oktober 2020.
  4. Alkitab,” Matius 26:42.
  5. Kitab Mormon,” Alma 7:12.