Pesan Pemimpin Area (Agustus 2021)

Membangun Landasan Kita di Atas Kristus

Ketika kita meniru Yesus Kristus dengan tindakan kasih dan pelayanan, Allah melimpahkan berkat-berkat ke atas diri kita. Menjalankan iman kepada Yesus Kristus adalah kasih dalam tindakan. Inilah inti dari kehidupan yang penuh sukacita.

Penatua John Gutty
Penatua John Gutty Dari Tujuh Puluh

Nabi Helaman bersaksi, “… adalah di atas batu karang Penebus kita, yang adalah Kristus, Putra Allah, bahwa kamu mesti membangun landasanmu … suatu landasan yang pasti, landasan yang jika manusia membangun di atasnya mereka tidak dapat jatuh.” [i]

 

Bapa Surgawi kita dan Putra Tunggal-Nya, Yesus Kristus, adalah sumber sejati kebahagiaan dan sukacita kita.  Yesus Kristus adalah Pengacara kita dengan Bapa.  Ajaran-ajaran-Nya dan kurban pendamaian-Nya memperkenankan setiap individu untuk diselamatkan. Langkah pertama kita menuju keselamatan adalah iman kepada-Nya. 

 

Meskipun demikian, mengenal Yesus Kristus, adalah pengejaran seumur hidup.  Memercayai Allah dan bergerak maju dalam kehidupan, terlepas dari semua tantangan yang kita hadapi, adalah ciri khas dari seorang murid yang setia. Sewaktu kita berusaha untuk mematuhi ajaran-ajaran Kristus dan menaati perintah-perintah Allah, kita akhirnya membentuk pikiran, tindakan, dan jiwa kita untuk menjadi seperti Kristus. 

 

Saat pembaptisan, kita membuat perjanjian dengan Tuhan. Setiap minggu, kita membuat perjanjian melalui sakramen untuk selalu mengingat Dia.  Ini penting, agar kita dapat selalu memiliki Roh-Nya bersama kita dalam segala perbuatan kita, “… untuk membimbingmu di jalan kebijaksanaan sehingga kamu boleh diberkati, dimakmurkan, dan dilindungi.” [ii]  

 

“Iman sejati berfokus dalam dan kepada Tuhan Yesus Kristus dan selalu menuntun pada tindakan,” [iii]dan iman adalah pokok dari tindakan yang menuntun kita pada kesalehan.  Kesalehan adalah landasan kuasa rohani melalui Kristus; karena “… kuasa surga tidak dapat dikendalikan tidak juga ditangani kecuali berdasarkan asas-asas kebenaran.” [iv]  

 

Seorang hamba Tuhan yang setia menjalankan iman untuk melayani Yesus Kristus dan anak-anak Allah di bumi.  Seperti Raja Benyamin yang bersaksi bahwa dia menghabiskan hidupnya melayani Allah dan orang lain, kita hendaknya dengan bersemangat terlibat dalam pelayanan kepada sesama kita manusia.  Ketika kita meniru Yesus Kristus dengan tindakan kasih dan pelayanan, Allah melimpahkan berkat-berkat ke atas diri kita.  Menjalankan iman kepada Yesus Kristus adalah kasih dalam tindakan. Inilah inti dari kehidupan yang penuh sukacita. 


“Iman sejati berfokus dalam dan kepada Tuhan Yesus Kristus dan selalu menuntun pada tindakan,”

Penatua David A. Bednar

Beberapa cara untuk membantu kita memelihara iman kita dan membangun landasan kita di atas Yesus Kristus adalah:

 

  1. Senantiasalah mengasihi Allah dengan sepenuh hati, jiwa, daya, pikiran, dan kekuatanmu, dan demikian juga, kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri. (Lihat Markus 12:30, Matius 22:37-39, Moroni 10:32-33, A&P 4:2)
  2. Senantiasalah menaati perintah-perintah Allah. (Lihat Yohanes 14:15)
  3. Senantiasalah layak akan penemanan Roh Kudus.  Hanya melalui Roh Kudus kita dapat mempelajari makna sejati dari Pendamaian Yesus Kristus dalam kehidupan kita. (Lihat Yohanes 15:26, Moroni 10:5-7)
  4. Senantiasalah belajar dari tulisan suci, karena tulisan suci bersaksi tentang Yesus Kristus. (Lihat Yohanes 5:39)
  5. Senantiasalah penuh doa, bersyukur kepada Bapa Surgawi setiap hari dalam nama Kristus. (Lihat 3 Nefi 18:19, A&P 46:31-32)
  6. Senantiasalah mengikuti Nabi yang hidup, karena di dalamnya terletak keamanan. (Lihat A&P 21:4-6)

 

Rasul Paulus bersaksi, “Tujuan nasihat itu ialah kasih yang timbul dari hati yang suci, dari hati nurani yang murni dan dari iman yang tulus ikhlas.” [v]  Raja Benyamin mengajarkan bahwa dia tidak pernah mencari emas atau perak tidak juga kekayaan dunia macam apa pun.  Dia bersaksi bahwa dia telah dipelihara dan dilindungi oleh Tuhan untuk melayani orang-orang.  Dia memperingatkan bahwa mereka tanpa suara hati yang jelas, yang menolak untuk bertobat, akan menciut dari Allah karena rasa bersalah mereka.  Tetapi yang saleh yang mengasihi dan melayani orang lain serta menaati perintah-perintah akan memasuki keadaan yang diberkati dan bahagia. Dalam Mosia 2:41, Raja Benyamin mengajarkan bahwa ini adalah “keadaan … mereka yang menaati perintah-perintah Allah, karena lihatlah, mereka diberkati dalam segala hal, baik duniawi maupun rohani.” Dia lebih lanjut bersaksi dalam ayat ini bahwa semua yang bertahan sampai akhir “… diterima ke dalam surga, agar dengan demikian mereka boleh berdiam bersama Allah dalam suatu keadaan kebahagiaan yang tak pernah berakhir.”

 

 

Membangun Landasan Kita di Atas Kristus

Memikirkan masa kanak-kanak saya, saya diajari kenyataan dan keilahian Allah dan bahwa mematuhi Dia memastikan berkat-berkat-Nya ke atas diri saya. Saya menyatakan apresiasi dan rasa syukur saya kepada semua keluarga dan individu yang melayani Allah dengan bekerja tanpa henti untuk memberkati kehidupan orang lain. 

 

Janganlah ada tempat bagi kebencian dan ketakaburan dalam kehidupan kita. Kita harus rendah hati dan tunduk pada kehendak Allah.  Kontak yang konsisten dan konstan dengan Allah membantu kita mencapai ini. Presiden Ezra Taft Benson menasihati, “Ujian besar kehidupan adalah kepatuhan kepada Allah. ‘Kita akan menguji mereka dengan ini,’ firman Tuhan, ‘untuk melihat apakah mereka akan melakukan segala hal apa pun yang akan Tuhan Allah mereka perintahkan kepada mereka.’ (Abraham 3:25). Tugas besar kehidupan adalah untuk mempelajari kehendak Tuhan dan kemudian melakukannya. Perintah besar kehidupan adalah mengasihi Tuhan.” [vi]

 

Saya memiliki kesaksian tentang terhubung dengan Allah melalui doa.  Sewaktu saya berdoa, saya merasakan kasih dan kehangatan Allah.  Di awal kehidupan, saya belajar, “Berundinglah dengan Tuhan dalam segala perbuatanmu, dan Dia akan mengarahkan engkau demi kebaikan.” [vii] Doa itu sendiri, adalah jawaban untuk banyak pertanyaan. Sewaktu kita berseru memohon belas kasihan, kerendahhatian, dan bagi seisi rumah kita menentang kuasa musuh kita, melawan iblis, dan untuk pertobatan, semoga Tuhan memberkati kita dengan hati yang penuh pengampunan dan kemurnian.  

 

Area Asia diberkati dengan pengumuman tentang beberapa bait suci.  Kami berdoa agar semua orang mengetahui, merasakan, dan mengalami kasih Allah melalui bait suci-bait suci yang kudus ini dan tata cara-tata cara yang akan dilaksanakan di sana.  Saya bersaksi bahwa Allah adalah nyata, dan Yesus Kristus adalah Juruselamat serta Penebus kita.  Hanya melalui membangun landasan kita di atas Kristus kita dapat menemukan kebahagiaan sejati dalam “… damai sejahtera Allah, yang melampaui segala akal,” [viii] dan kembali ke tempat tinggal surgawi Allah.  Dalam nama Yesus Kristus, Amin.

 


Catatan

[i] Helaman 5:12

[ii] Mosia 2:36 

[iii] David A. Bednar, “Seek Learning by Faith,” Ensign, September 2007.

[iv] A&P 121:36 

[v] I Timotius 1:5 

[vi] Ezra Taft Benson, “The Great Commandment, Love the Lord,” Ensign, Mei 1988.

[vii] Alma 37:37

[viii] Filipi 4:7