Pesan Pemimpin Area (September 2022)

Perubahan Hati yang Hebat

Dewasa ini, kita dapat memiliki pengalaman yang sama seperti Elia yang merasakan dan mendengar Pembebasnya melalui suara angin sepoi-sepoi basa.

Penatua Stephen C. K. Lai
Penatua Stephen C. K. Lai Dari Tujuh Puluh

Dari waktu ke waktu, kita mengenali dan mengalami sukacita yang tak terucapkan melalui pernyataan Roh Kudus. Terkadang, itu telah menyebabkan kita menitikkan air mata rasa syukur karena belas kasihan lembut Juruselamat kita terhadap kita. Pengalaman seperti itu secara alami mengarahkan kompas moral kita kepada Yesus Kristus. Dan kita kemudian menjadi seperti orang-orang Raja Benyamin yang “mengetahui akan kepastian dan kebenarannya, karena Roh Tuhan Yang Mahakuasa, yang telah mengerjakan perubahan yang hebat dalam diri kami, atau dalam hati kami, sehingga kami tidak memiliki lagi watak untuk melakukan yang jahat, tetapi melakukan yang baik secara berkelanjutan.”[1]

Perubahan hati yang hebat mungkin mirip dengan kesadaran atau terwujudnya peristiwa positif dalam hidup kita. Ini membantu kita menyadari bahwa apa yang telah kita alami tidak dapat dibuat secara artifisial. Sulit untuk mengungkapkan secara memadai bahwa “belas kasihan Tuhan yang lembut berada di atas diri mereka semua yang telah Dia pilih, karena iman mereka, untuk membuat mereka perkasa bahkan hingga kuasa pembebasan.”[2] 

Pembebasan kita sendiri hanya bisa datang ketika kita bersedia menyerahkan hati kita kepada Yesus Kristus, tanpa syarat. Tindakan seperti itu memfasilitasi perubahan hati saat kita “menanggalkan manusia alami dan menjadi orang suci melalui pendamaian Kristus Tuhan, dan menjadi seperti seorang anak, tunduk, lembut hati, rendah hati, sabar, penuh dengan kasih, bersedia tunduk pada segala sesuatu yang Tuhan anggap patut untuk ditimpakan ke atas dirinya.”[3]

 


“Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan.”

Keluaran 14:13

Dalam kurikulum Ikutlah Aku dari Perjanjian Lama kita belajar bahwa banyak dari nama para nabi terkait langsung dengan ketuhanan. Arti bahasa Ibrani dari beberapa nabi di bawah ini adalah sebagai berikut:

Josua -- Allah adalah pembebasan

Elia -- Yehova adalah Allahku

Elisa -- Allah adalah keselamatanku

Yesaya – Allah menyelamatkan 

Namun, nama terpenting dari semua nama adalah Juruselamat kita, Yesus Kristus.  Nama-Nya menandakan Dia yang Diurapi yang datang ke bumi untuk memenuhi misi-Nya yang telah ditetapkan sebelumnya dari Bapa Surgawi-Nya untuk menjadi “Anak Domba Allah, yang akan mengambil dosa-dosa dunia.”[4]  Dia juga diurapi untuk menjadi Pembebas kita yang “menghapus segala air mata dari mata mereka.”[5]  Dan Dia akan memenuhi misi penobatan-Nya yang diurapi untuk “memerintah sebagai Raja di atas segala raja dan Tuan di atas segala tuan, dan setiap lutut akan bertelut dan setiap lidah akan berbicara dalam pemujaan di hadapan-Nya”[6] ketika Dia datang kembali ke bumi.

Dewasa ini, kita dapat memiliki pengalaman yang sama seperti Elia yang merasakan dan mendengar Pembebasnya melalui “suara angin sepoi-sepoi basa [a still small voice].”[7] Tuhan mengundang setiap orang untuk melakukan pembaruan sakramen mingguan. Ini adalah privilese kita untuk datang ke hadapan-Nya karena Dia bersedia menanggung dan meringankan beban dan kesengsaraan kita. Kita dapat mendengar Dia ketika kita “diamlah dan ketahuilah, bahwa [Dialah] Allah.”[8] Kita kemudian dapat dengan penuh khidmat dan sukacita mengalami perubahan rohani dalam diri kita melalui “hati yang hancur dan roh yang menyesal.”[9]

Ketika pikiran dan hati kita sepenuhnya terfokus pada Tuhan—tidak hanya melalui beberapa menit dari pelaksanaan sakramen, tetapi sepanjang sisa pertemuan dan pada Hari Sabat-Nya—kita pasti dapat mendengar suara-Nya.

“Janganlah takut, berdirilah tetap dan lihatlah keselamatan dari Tuhan.”[10]

 

Perubahan Hati yang Hebat

Dewasa ini, nabi kita yang hidup, Presiden Russell M. Nelson telah menekankan kebutuhan kritis untuk mengambil sakramen setiap minggu. 

“Mengambil sakramen adalah privilese yang sakral dan menguduskan. Melakukan hal itu memungkinkan kita untuk lebih sepenuhnya memanfaatkan kuasa Tuhan. Kami berharap semua yang berhasrat untuk mengambil sakramen memiliki kesempatan itu.”[11]

Tuhan kita telah melakukan banyak mukjizat secara langsung dan tidak langsung melalui para nabi-Nya. Dia menyelamatkan janda dari Sarfat dan putranya dari kelaparan.[12] Dia membangkitkan satu-satunya putra seorang janda yang mati untuk hidup kembali.[13] Dia menyembuhkan seorang perempuan yang sangat miskin yang menderita pendarahan selama dua belas tahun.[14] Dia memberikan penghormatan tertinggi-Nya kepada seorang janda yang menguduskan uang dua pesernya ke dalam peti persembahan.[15] Pastilah, Dia yang memperhatikan “salah seorang dari … yang paling hina ini”[16]  juga akan memperhatikan kita. “Aku akan pergi di hadapan mukamu. Aku akan berada pada sisi kananmu dan pada sisi kirimu, dan Roh-Ku akan berada dalam hatimu, dan para malaikat-Ku di sekitarmu, untuk menopangmu.”[17]

Juruselamat kita, Yesus Kristus, selalu bersedia memberi kita “hati yang baru dan roh yang baru”[18] dan menjadi Pembebas kita setiap minggu jika kita bersedia datang ke hadapan-Nya untuk mengambil sakramen-Nya. Kapan pun kita bersedia menyelaraskan kehendak kita dengan kehendak Kristus, maka perubahan hati yang sederhana atau hebat akan terjadi karena “Aku [Tuhan] akan mendekat kepadamu.”[19]

 


[1] Mosia 5:2

[2] 1 Nefi 1:20

[3] Mosia 3:19

[4] 1 Nefi 10:10

[5] Wahyu 21:4

[6] “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Ensign atau Liahona, April 2000, 3.

[7] 1 Raja-Raja 19:12 [Alkitab versi Bahasa Inggris]

[8] Mazmur 46:10

[9] 2 Nefi 2:7

[10] Keluaran 14:13

[11] Russell M. Nelson, Facebook, 28 Mei 2020, facebook.com/russell.m.nelson

[12] Lihat 1 Raja-Raja 17:9–24

[13] Lihat Lukas 7:12–15

[14] Lihat Lukas 8:43–48

[15] Lihat Lukas 21:1–4

[16] Matius 25:40

[17] Ajaran dan Perjanjian 84:88

[18] Yehezkiel 36:26

[19] Ajaran dan Perjanjian 88:63