
Nabi Kitab Mormon, Helaman, menasihati para putranya untuk “ingatlah, ingatlah bahwa adalah di atas batu karang Penebus kita, yang adalah Kristus, Putra Allah, bahwa kamu mesti membangun landasanmu; agar ketika iblis akan mengirimkan anginnya yang dahsyat, ya, anak panahnya dalam angin puyuh, ya, ketika semua hujan esnya dan badainya yang dahsyat akan menerjang ke atas dirimu, itu tidak akan memiliki kuasa atas dirimu untuk menyeretmu turun ke dalam jurang kegetiran dan celaka tanpa akhir, karena batu karang yang di atasnya kamu dibangun, yang adalah suatu landasan yang pasti, landasan yang jika manusia membangun di atasnya mereka tidak dapat jatuh” (Helaman 5:12 penekanan ditambahkan).
Membangun landasan kita di atas Batu Karang Penebus artinya menjadi murid Yesus Kristus seumur hidup. Selama dua tahun terakhir, Area Asia telah menekankan pentingnya menjadi murid Juruselamat seumur hidup melalui membantu semua untuk merasakan menjadi bagian, untuk memiliki pengalaman Sabat yang penuh sukacita, untuk melayani Allah dan sesama kita, serta untuk memperdalam pengaruh perjanjian-perjanjian sakral dalam kehidupan kita. Dalam setiap bidang ini, kita telah berfokus pada perjanjian dan tata cara terkait, yaitu pembaptisan dan pengukuhan, sakramen, pelayanan misionaris, dan peribadatan di rumah Tuhan. Kami amat bersyukur atas upaya individu dan kolektif Anda untuk kemajuan yang dibuat pada masing-masing bidang fokus ini dan pada banyak kehidupan yang telah diberkati karenanya.
“Sekaranglah waktunya bagi Anda dan bagi saya untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk menjadikan kemuridan kita sebagai prioritas utama kita”
Presiden Russell M. Nelson
Awal tahun ini, dunia dikejutkan oleh badai api yang meluluhlantakkan seluruh lingkungan huni di Los Angeles, California, di AS. Kecepatan dan intensitas penyebaran kebakaran yang tidak pernah terjadi sebelumnya mengakibatkan puluhan ribu orang mengungsi dan hancurnya seluruh komunitas. Namun, di tengah kehancuran itu, ada beberapa rumah yang sintas, sementara semua yang ada di sekitarnya hangus terbakar. “Rumah-Rumah Ajaib” ini telah dikaji oleh para pakar, dan telah ditemukan bahwa meski lokasi, arah angin, upaya pemadaman kebakaran, dan kepadatan bangunan semuanya memainkan peranan penting, rumah-rumah ini memiliki kesamaan termasuk: dibangun dengan materi tahan api; semak dan tumbuhan yang mudah terbakar telah dibersihkan dari sekeliling area sekitar; dan dalam beberapa hal, telah dipasang sistem penyiram tolak-api defensif sebelumnya.

Demikian juga, tantangan-tantangan yang akan kita hadapi dalam kehidupan, baik itu secara jasmani, keuangan, emosional, kesehatan fisik, atau bersifat rohani, dapat datang secara tiba-tiba dan cepat. Namun jika kita telah membangun landasan kita secara kukuh di atas batu karang Yesus Kristus, kita memiliki janji bahwa kita akan mampu sintas terhadap apa pun yang mungkin menghadang kita. Sebaliknya, jika kita memilih untuk tidak melakukannya, dipastikan kita tidak akan sintas (lihat 3 Nefi 18:13). Bagi mereka di antara kita yang memiliki anak-anak atau orang-orang yang kita kasihi, tidakkah kita ingin mempersiapkan mereka sedemikian rupa sehingga mereka dapat bertahan dan menang terhadap cobaan apa pun yang akan mereka hadapi dalam kehidupan mereka?
Untuk membantu kita, Tuhan telah mengajari kita melalui nabi-Nya. Mari kita tinjau beberapa hal yang Presiden Russell M. Nelson telah instruksikan dan ajak kita untuk lakukan di tahun-tahun terakhir ini,
- “Di hari-hari mendatang, tidaklah mungkin untuk bertahan hidup secara rohani tanpa pengaruh yang membimbing, mengarahkan, dan menghibur dari Roh Kudus” (“Wahyu untuk Gereja, Wahyu untuk Kehidupan Kita,” Liahona, Mei 2018).
- “Menyingkirkan, dengan bantuan Juruselamat, puing-puing tua dalam kehidupan kita” (“Pesan Selamat Datang,” Liahona, Mei 2021).
- “Melaksanakan tindakan luar biasa … Untuk memperkuat landasan rohani pribadi kita” (“Bait Suci dan Landasan Rohani Anda,” Liahona, November 2021).
- “Setiap kali ada pergolakan apa pun dalam hidup Anda, tempat teraman untuk berada secara rohani adalah tinggal di dalam perjanjian bait suci Anda!” (“Bait Suci dan Landasan Rohani Anda,” Liahona, November 2021).
- Jadilah pembawa damai—“mengganti sikap agresif dengan sikap memohon, permusuhan dengan pengertian, dan perselisihan dengan kedamaian” (“Pembawa Damai Dibutuhkan,” Liahona, Mei 2023).
- “Sekaranglah waktunya bagi Anda dan bagi saya untuk bersiap bagi Kedatangan Kedua Tuhan dan Juruselamat kita, Yesus Kristus. Sekaranglah waktunya bagi kita untuk menjadikan kemuridan kita sebagai prioritas utama kita” (“Tuhan Yesus Kristus Akan Datang Lagi,” Liahona, November 2024).
Nabi Tuhan mengajak kita untuk membangun landasan kita di atas Batu Karang Penebus dan untuk menjadi para murid Juruselamat yang lebih baik dan seumur hidup. Dia sedang mempersiapkan kita bagi kedatangan kedua Juruselamat dan turbulensi yang pastilah akan muncul antara sekarang dan nanti. Janji kepada yang setia, yang mengindahkan dan mendengarkan undangan Tuhan, memperoleh jaminan. Di mana pun kita masing-masing mungkin berada di jalan kemuridan kita, semoga kita terus bergerak maju dengan ketekunan dan iman dan menjadi seperti “orang bijaksana yang mendirikan rumahnya di atas batu” (lihat Matius 7:24–27).