“Apa yang seharusnya saya pikirkan selama sakramen?”  

Meskipun kita berdiri sebagai saksi Yesus Kristus dalam segala hal dan di segala tempat (lihat Mosia 18:9), terkadang pengaruh dunia di sekitar kita bersaing untuk mendapatkan perhatian kita. Sakramen memberi kita kesempatan untuk memfokuskan pikiran kita kepada Juruselaamat tanpa distraksi. 

Selama sakramen, Anda dapat memikirkan makna dan keindahan tata cara tersebut. Mengambil token tubuh dan darah Juruselamat dapat membantu Anda merenungkan pengurbanan-Nya yang tak terbatas dan mendatangkan pendamaian. Ketika Anda mengambil sakramen, Anda memperbarui perjanjian baptisan Anda. Saat Anda melakukannya, Anda dapat memperbarui kembali komitmen diri Anda untuk selalu mengingat Dia dan menaati perintah-perintah-Nya. 

Anda dapat meningkatkan pengalaman sakramen Anda dengan mempersiapkan diri Anda secara rohani. Selama minggu itu, pertimbangkan untuk menelaah ceramah konferensi umum atau petikan tulisan suci yang membantu Anda berfokus pada pengurbanan Juruselamat dan kemuridan Anda sendiri. Selama nyanyian pujian dan doa sakramen, berfokuslah pada kata-kata yang Anda nyanyikan dan dengarkan, serta renungkan maknanya. 

Selama sakramen, luangkan waktu untuk berpikir tentang perubahan yang Anda buat dalam kehidupan pribadi Anda untuk menjadi lebih seperti Yesus Kristus. Setelah mengambil sakramen dengan layak, Anda dapat merasa bersih dan murni, sama seperti yang Anda rasakan pada hari pembaptisan Anda. 

Ingat Perjamuan Terakhir 

Kita hendaknya memikirkan kurban pendamaian Yesus Kristus dan pentingnya mengambil dengan layak simbol-simbol tubuh-Nya dan darah-Nya. Kita juga dapat memikirkan saat ketika Dia memberkati roti dan anggur bersama Kedua Belas Rasul-Nya. 

Jonás A., 18 tahun, Morelos, Meksiko 

Pikirkan tentang Yesus Kristus 

Selama sakramen saya berpikir tentang apa yang Juruselamat lalui agar kita dapat bertobat dari kesalahan yang telah kita buat. Saya juga berpikir tentang semua berkat yang telah Dia berikan kepada saya dan tentang mukjizat-mukjizat menakjubkan yang telah Dia lakukan dan akan lakukan. Kita begitu diberkati dapat mengambil sakramen agar kita dapat bertobat dari dosa-dosa kita dan berkomitmen untuk melakukan yang lebih baik. 

Andee B., 13 tahun, Utah, AS 

Renungkan Lirik dari Nyanyian Pujian Sakramen 

Nyanyian pujian sakramen mengajarkan apa yang hendaknya kita pikirkan selama sakramen. Misalnya, nyanyian pujian sakramen favorit saya, “Dalam Kerendahan Hati” (Nyanyian Rohani, no. 72), menyatakan, “Biar jangan kulupakan, Engkau mati bagiku; Di kala hati-Mu hancur; di Kalvari, dipaku.” Mengingat lirik nyanyian pujian selama tata cara sakral ini membantu saya merasakan kedamaian dan meningkatkan rasa syukur saya bagi Pendamaian Yesus Kristus. 

Austin B., 15 tahun, Alberta, Kanada 

Ingat dan Kenali 

Tujuan sakramen adalah untuk memperbarui perjanjian kita dengan Bapa Surgawi kita dan untuk dibersihkan dari dosa-dosa yang telah kita pertobatkan. Selama sakramen, kita mengingat pengurbanan Kristus bagi kita dan merenungkan bagaimana kita menerapkannya dalam kehidupan kita. Saya mencoba untuk memikirkan apa yang telah saya lakukan selama minggu sebelumnya dan seberapa baik saya telah menepati perjanjian-perjanjian saya dengan Bapa saya. Saya mengenali dosa-dosa yang telah saya lakukan dan berfokus pada bagaimana saya dapat menggunakan Pendamaian untuk mengatasinya. Ketika saya melakukan ini, sakramen menjadi pengalaman yang meneguhkan dan secara rohani menguatkan. 

Abagail P., 14 tahun, Arizona, AS 

Ucapkan Syukur atas Berkat 

Selama sakramen kita hendaknya memikirkan betapa besarnya pengurbanan yang Juruselamat buat bagi kita dan memenuhi hati kita dengan rasa syukur. Ketika saya mengambil sakramen, saya suka berterima kasih kepada Bapa Surgawi dan Putra Terkasih-Nya, Yesus Kristus, atas berkat-berkat yang telah saya terima. 

Elen S., 16 tahun, Paraíba, Brasil 

Jaga Pikiran Anda agar Tidak Grambyang 

Saya memiliki kartu kecil terselip dalam tulisan suci saya yang saya tarik ke luar setiap Minggu selama sakramen. Kartu itu menandai Mosia 18, di mana Alma menyatakan perjanjian baptisan. Kartu tersebut memiliki catatan kecil, seperti “Bersyukurlah atas Pendamaian,” tertulis di atasnya untuk membantu saya mengingat tujuan dan kekudusan sakramen. Meninjau catatan itu membantu saya menjaga pikiran saya terfokus pada tujuan dan kekudusan sakramen. 

Alisha M., 19 tahun, Texas, AS 

Palingkan Pikiran Anda pada Pendamaian 

Selama sakramen, pikiran saya berpaling kepada Yesus Kristus dan Pendamaian-Nya. Sulit bagi saya untuk menyatakan bagaimana perasaan saya selama sakramen ketika saya memikirkan Pendamaian Yesus Kristus. Saya tahu bahwa Yesus Kristus dipilih untuk menjadi Penebus kita. Saya tahu Dia hidup. 

Nephi B., 20 tahun, Brazzaville, Republik Kongo 

Renungkan Perjanjian Anda 

Ketika saya masih lebih muda, satu-satunya yang saya pikirkan selama sakramen hanyalah bagaimana saya bisa diam. Sekarang saya pemegang Imamat, saya paham bahwa agar sakramen memiliki makna dan membantu saya tumbuh secara rohani, saya perlu merenung selama tata cara itu. Saya berpikir tentang Pendamaian Juruselamat dan bagaimana Dia memperlihatkan kasih bagi kita. Saya juga berpikir mengenai bagaimana mengambil sakramen dapat memperkuat iman saya dan hasrat untuk memenuhi perjanjian baptisan saya. 

Levi F., 19 tahun, Abia, Nigeria