Menjadi Lingkungan atau Cabang yang Paling Bersahabat dan Ramah.

Bertahun-tahun yang lalu, ketika melayani sebagai seorang Uskup, saya bertanya kepada dewan lingkungan kami, “Bagaimana kita dapat menjadi lingkungan yang paling bersahabat dan ramah?” Kami berembuk bersama tentang seperti apa rasanya ketika datang ke lingkungan kita untuk pertama kalinya. Siapa yang akan menyambut kita? Apakah seseorang akan duduk bersama kita? Apa yang terjadi jika kita tidak berpakaian dengan sopan atau terlihat jelas bergumul dengan kecanduan merokok? Kami berbicara tentang kasih Juruselamat dan bagaimana kami dapat memastikan bahwa mereka yang mengunjungi lingkungan kami merasakan kasih itu. Sewaktu kami melanjutkan berembuk bersama, setiap anggota dewan lingkungan memikirkan dan membahas kontribusi yang dapat mereka berikan untuk membantu lingkungan kami menjadi lebih bersahabat dan ramah. Bersama-sama, kami mengembangkan beberapa gagasan dan sebagai dewan lingkungan berkomitmen di minggu-minggu mendatang mencoba untuk:

  1. Secara pribadi berjabat tangan dengan para anggota baru dan simpatisan serta membantu mereka merasa diterima dan nyaman.
  2. Membahas cara-cara menjadi lingkungan yang paling bersahabat dan ramah dalam setiap pertemuan pelengkap dan kuorum.
  3. Mengajak remaja putra untuk berada di area parkir sebelum pertemuan untuk menyambut semua orang dan memberikan bantuan bagi mereka yang memerlukan bantuan.
  4. Mengajak para remaja putri sebagai penyambut (greeter) tamu di lobi dan membantu semua yang memasuki gedung merasakan kasih Juruselamat.
  5. Memperkenalkan anggota baru dan simpatisan kepada seorang anggota keuskupan.
  6. Menyambut dan mengenali para anggota baru dan simpatisan di kelas-kelas, pertemuan organisasi pelengkap dan imamat.
  7. Menghindari untuk menghakimi, atau memberi saran kepada, anggota baru atau anggota yang aktif kembali yang tidak mengenakan pakaian Gereja pada umumnya.
  8. Merekomendasikan pemanggilan dan penugasan bagi anggota baru yang akan memberkati kehidupan mereka dan membantu mereka merasa dibutuhkan dan belajar serta bertumbuh.
  9. Menugasi brother dan sister yang Melayani untuk memelihara para anggota baru.
  10. Bekerja bahu-membahu dengan misionaris penuh waktu, supaya simpatisan mereka terhubung dengan anggota lingkungan dan memiliki teman di lingkungan yang mengasihi mereka segera setelah mereka mulai menghadiri Gereja.

Ketika dewan lingkungan terus menerapkan gagasan-gagasan mereka dan meninjau perkembangannya, kami dengan cepat menjadi lingkungan yang lebih bahagia. Sewaktu kami belajar bersama bagaimana menjadi bersahabat dan ramah, kami semua merasa lebih dikasihi dan bersatu. Gereja menjadi pengalaman yang menyenangkan dan orang-orang yang menghadiri lingkungan untuk pertama kalinya merasa kerasan.

Dalam surat kepada semua lingkungan dan anggota dewan lingkungan segera setelah konferensi umum yang lalu, Presidensi Utama menulis: Pelayanan Juruselamat meneladankan dua perintah besar: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan dengan segenap jiwamu dan dengan segenap akal budimu” dan “Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”1 Dalam semangat yang sama, Yesus juga mengajarkan, “Kamu adalah mereka yang telah Aku pilih untuk melayani orang-orang ini.”2

Selama konferensi umum, Presiden Nelson mengundang kita untuk saling melayani dalam cara yang lebih tinggi dan lebih kudus. Pelayanan tidak terbatas pada tugas-tugas Pelayanan Imamat atau Lembaga Pertolongan. Ketika kita sepenuhnya memahami undangan untuk mengasihi Allah dan sesama kita, kita akan menemukan kesempatan untuk melayani dalam hampir setiap keadaan.

Dalam Kitab Mormon, terdapat banyak contoh Pelayanan yang luar biasa. Selama misi keempat putra Mosia, ribuan orang Laman diinsafkan kepada Tuhan. Orang-orang yang baru diinsafkan itu mengambil ke atas diri mereka nama Anti-Nefi-Lehi. Sebagai bagian dari pertobatan dan perubahan hati mereka, mereka menguburkan senjata mereka jauh di dalam tanah sebagai suatu kesaksian kepada Allah bahwa mereka tidak akan pernah menggunakan senjata lagi untuk penumpahan darah manusia.3 Para anggota Gereja baru yang luar biasa ini diserang oleh orang-orang Laman lainnya paling sedikit dalam dua kesempatan dan banyak yang terbunuh. Meski demikian, mereka tetap setia pada perjanjian mereka. Dalam tindakan pelayanan dan pengurbanan yang luar biasa, orang-orang Zarahemla menerima mereka, mengatakan “Lihatlah, kita akan menyerahkan tanah Yerson … kepada saudara-saudara kita untuk warisan.”4 Orang-orang Nefi menempatkan pasukan mereka di seluruh perbatasan sekitar tanah Yerson dan memberi perlindungan bagi para anggota yang baru ini.5

Setelah itu, Alma dan Amulek memimpin sebuah misi kepada orang-orang Zoram. Banyak yang miskin dari mereka bergabung dengan Gereja dan diusir oleh saudara-saudara mereka yang sombong dan kaya. Orang-orang yang baru diinsafkan ini pergi kepada orang-orang Ammon, yang dengan tindakan kasih dan pelayanan yang luar biasa “menerima semua yang miskin dari orang-orang Zoram yang datang kepada mereka, dan merawat mereka, dan mengenakan kepada mereka pakaian, dan memberi kepada mereka tanah untuk warisan mereka; dan mereka melayani mereka menurut kebutuhan dan keinginan mereka.”6

Ketika kita mengikuti teladan Pelayanan ini, adalah doa saya bahwa kita akan menyambut, mengasihi, memelihara, dan Melayani semua anggota baru dan simpatisan yang menghadiri lingkungan serta cabang kita. Saya berharap ketika kita mau menjangkau dalam persahabatan, kita dapat membantu mereka belajar dan berkembang dan kita akan mengundang mereka untuk berpatisipasi melalui pemanggilan dan tugas-tugas yang bermakna. Saya tahu ketika kita melakukan ini, kita akan mengalami sukacita yang luar biasa dan mereka akan merasakan kasih besar Juruselamat melalui kita.

Judul Halaman: Penatua Peter F. Meurs


Catatan:

1 Matius 22:37, 39

2 3 Nefi 13:25

3 Lihat Alma 24:18

4 Alma 27:22

5 Lihat Alma 28:1–3

6 Alma 35:9