Injil Yesus Kristus

Yesus Kristus mormon.org

Oleh Penatua Ting Tsung Chang
Dari Tujuh Puluh

Bagi kita masing-masing, kehidupan ini adalah suatu perjalanan yang unik dan menakjubkan. Kita akan melewati fase-fase yang berbeda dalam kehidupan kita yang penuh dengan hal-hal baru, tantangan-tantangan baru, dan ilham baru. Sama seperti naik kereta dengan tujuan ke suatu kota yang jauh yang tidak pernah kita kunjungi sebelumnya, kita akan melihat pemandangan baru melalui jendela. Akan terdapat gedung-gedung di kota, ladang, jembatan, gunung, dan pantai. Kehidupan kita serupa dengan beragam pemandangan karena kita pasti akan mengalami sukacita, pengharapan, keberhasilan, kepedihan, frustrasi, dan kekecewaan.

Saya mengapresiasi bahwa kita dapat mengalami kehidupan yang berlimpah dan memiliki perjalanan yang berhasil kembali ke rumah surgawi kita melalui Injil Yesus Kristus. Injil Yesus Kristus bagaikan jalur kereta yang menuntun kereta menuju destinasinya. Sama seperti kereta perlu tetap berada di jalurnya untuk mencapai destinasinya, kita pun perlu mematuhi semua perintah Allah, menerima semua tata cara, dan menaati semua perjanjian untuk kembali ke rumah surgawi kita.

Kita adalah anak-anak roh Allah. Kita telah mewarisi potensi untuk mengembangkan sifat-sifat ilahi-Nya. Melalui Pendamaian Yesus Kristus, kita dapat menjadi seperti Bapa Surgawi kita dan menerima kegenapan sukacita. Itu sedemikian luas dalam jangkauannya namun sedemikian mendalam dalam dampaknya sehingga itu melampaui pemahaman.

Tuhan berfirman, berbicara kepada mereka yang bertobat, “sekalipun dosamu merah seperti kirmizi, akan menjadi putih seperti salju,”1 “dan Aku, Tuhan, tidak mengingatnya lagi.”2 Apa pun masalahnya, itu dapat diatasi melalui pertobatan yang tepat. Kita dapat menjadi bersih sekali lagi.

Juruselamat berfirman, “Marilah kepada-Ku, semua yang letih lesu dan berbeban berat, Aku akan memberi kelegaan kepadamu. Pikullah kuk yang Kupasang dan belajarlah pada-Ku, karena Aku lemah lembut dan rendah hati dan jiwamu akan mendapat ketenangan.”3

Penatua David A. Bednar mengajarkan, “Membuat dan menaati perjanjian-perjanjian menggabungkan kita dengan Tuhan Yesus Kristus … Sewaktu kita percaya kepada dan menarik beban kita bersama dengan-Nya di sepanjang perjalanan kefanaan, sungguh kuk-Nya itu enak, dan beban-Nya itu ringan .… Kita tidak dan tidak pernah perlu sendirian. Kita dapat maju terus dalam kehidupan sehari-hari kita dengan bantuan surgawi.”4

Sebagaimana Tuhan berfirman, “Oleh karena itu, lanjutkanlah perjalananmu dan biarlah hatimu bersukacita, karena lihatlah dan tengoklah, Aku besertamu bahkan sampai akhir.”5 Dengan demikian, kasih karunia yang Kristus tawarkan kepada kita tidak hanya keselamatan dari kesengsaraan, dosa, dan kematian namun juga menyediakan bagi kita kekuatan yang kita perlukan untuk mengatasi setiap rasa sakit dan penderitaan fana.

Tuhan berfirman, “Dan jika manusia datang kepada-Ku Aku akan memperlihatkan kepada mereka kelemahanmereka. Aku memberi kepada manusia kelemahan agar mereka boleh rendah hati; dan kasih karunia-Ku cukup bagi semua orang yang merendahkan hati mereka di hadapan-Ku, dan memiliki iman kepada-Ku, maka Aku akan menjadikan apa yang lemah menjadi kuat bagi mereka.”6 (Eter 12:27)

Sementara Moroni memohon, “Ya, datanglah kepada Kristus, dan disempurnakanlah di dalam Dia, … mengasihi Allah dengan segala daya, pikiran dan kekuatanmu, maka dengan kasih karunia-Nya kamu boleh menjadi sempurna di dalam Kristus.”7

Presiden Thomas S. Monson mengajak kita, “Apakah kita siap bagi perjalanan kita melalui kehidupan? Jalan itu terkadang dapat sulit. Petakan jalan Anda, berhati-hatilah, dan putuskan untuk menelaah dengan tekun, berdoa dengan sungguh-sungguh, dan hidup dengan layak.”8

Dalam dokumen “Kristus yang Hidup: Kesaksian dari Para Rasul,” Presidensi Utama dan Kuorum Dua Belas Rasul menyatakan, “kami menyampaikan kesaksian kami akan kenyataan kehidupan-Nya yang tak tertandingi dan kebajikan tanpa batas kurban pendamaian-Nya yang agung. Tidak ada seorang lain pun yang memiliki pengaruh yang demikian dalam ke atas semua orang yang pernah hidup dan yang masih akan hidup di atas bumi ini.”

Saya membagikan kesaksian saya bahwa Allah hidup. Dia mengasihi kita. Dia mendengarkan doa-doa kita kapan pun kita bersuka, berduka, putus asa atau frustrasi. Saya bersaksi bahwa Yesus Kristus adalah Juruselamat dunia. Dia adalah Penebus. Saya tahu Pendamaian-Nya akan menolong kita memiliki perjalanan yang berhasil kembali ke rumah surgawi kita. Dalam nama sakral Yesus Kristus, amin.■

Caption: Penatua Ting Tsung Chang

______________________________________

CATATAN:

  1. Yesaya 1:18
  2. Ajaran dan Perjanjian 58:42
  3. Matius 11:28–30
  4. David A. Bednar, “Menanggung Beban Mereka dengan Mudah,” Liahona, Mei 2014, 88.
  5. Ajaran dan Perjanjian 100:12
  6. Eter 12:27
  7. Moroni 10:32
  8. Thomas S. Monson, “Be Your Best Self,” Ensign, Mei 2009, 67.